Motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Motivasi bukanlah sesuatu yang dapat diamati, tetapi merupakan hal yang dapat disimpulkan adanya karena sesuatu perilaku yang tampak. Motivasi merupakan masalah yang kompleks dalam organisasi karena kebutuhan dan keinginan setiap anggota organisasi berbeda-beda dan berkembang atas dasar proses belajar yang berbeda pula. Dalam suatu organisasi, setiap individu akan mempunyai kebutuhan dan keinginan yang berbeda dan unik.
Aspek dan Pola Motivasi.
1. Aspek Motivasi.
a. Aspek aktif / dinamis.
Motivasi akan tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara prduktif berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
b. Aspek pasif / statis.
Mtivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat menggerakkan potensi sumber daya manusia itu kearah tujuan yang diinginkan.
2. Pola Motivasi.
a. Achievement Motivation, suatu keinginan untuk mengatasi atau mengalahkan suatu tantangan untuk kemajuan dan pertumbuhan.
b. Affiliation Motivation, dorongan untuk melakukan hubungan-hubungan dengan orang lain.
c. Competence Motivation, dorongan untuk berprestasi baik dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi.
d. Power Motivation, dorongan untuk dapat mengendalikan suatu keadaan dan adanya kecenderungan mengambil resiko dalam menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi.
Pada tahun 1943, Abraham Maslw telah melakukan suatu pengembangan teori motivasi manusia. Konsep terinya menjelaskan suatu hirarki kebutuhan ( Hierarchy Of Needs ) yang menunjukkan adanya lima tingkatan keinginan dan kebutuhan manusia.
1. Kebutuhan Fisiologis (Phisiological Needs), seperti lapar, haus, peumahan, dll.
2. Kebutuhan Keamanan (Safety Needs), yaitu kebutuhan akan keselamatan dan perlindungan dari bahaya, ancaman dan perampasan ataupun pemecatan.
3. Kebutuhan Sosial (Social Needs), yaitu kebutuhan akan rasa cinta dan kepuasan dalam menjalin hubungan dengan orang lain, kepuasan dan perasaan memiliki serta diterima dalam suatu kelompok, rasa kekeluargaan, rasa persahabatan dan kasih sayang.
4. Kebutuhan Penghargaan (Esteem Needs), yaitu kebutuhan akan status atau kedudukan, kehormatan diri, reputasi dan prestasi.
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Self-Actualization Needs), yaitu kebutuhan pemenuhan diri, untuk mempergunakan potensi diri, pengembangan diri semaksimal mungkin, kreativitas, ekspresi diri dan melakukan apa yang paling cocok serta menyelesaikan pekerjaannya sendiri.
Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi dalam organisasi.
Tujuan.
Visi, misi dan tujuan yang jelas akan membantu anggota dalam bekerja. Nmaun hal tersebut belum cukup jika visi, misi dan tujuan yang ditetapkan tidak sejalan dengan kebutuhan dan tujuan para anggota.
Tantangan.
Manusia dikaruniai mekanisme dan pertahanan diri yang disebut "Fight atau Flight Syndrome". Ketika seorang manusia dihadapkan pada suatu tantangan, secara naluri manusia akan melakukan suatu tindakan untuk menghadapi tantangan tersebut (Fight) atau menghindar (Flight). Dalam banyak kasus, tantangan yang ada merupakan suatu rangsangan untuk mencapai kesuksesan. Dengan kata lain, tantangan tersebut justru merupakan suatu motivator.
Keakraban.
Suatu organisasi yang sukses biasanya ditandai adanya sikap keakraban satu sama lain, setiakawan, dan merasa senasib sepenanggungan. Para anggota saling menyukai dan berusaha keras untuk mengembangkan dan memelihara hubungan interpersonal. Hubungan interpersonal menjadi sangat penting karena hal ini akan merupakan dasar terciptanya keterbukaan dan komunikasi langsung serta dukungan antara sesama anggota.
Tanggungjawab.
Secara umum, setiap orang akan terstimulasi ketika diberi suatu tanggungjawab. Tanggungjawab mengimplikasikan adanya suatu otoritas untuk membuat perubahan atau mengambil suatu keputusan. Seluruh anggota yang diberi tanggungjawab dan otoritas yang proporsional cenderung akan memiliki motivasi kerja yang tinggi.
Kesempatan untuk maju.
Setiap orang akan melakukan banyak cara untuk dapat mengembangkan diri, mempelajari knsep dan ketrampilan baru, serta melangkah menuju kehidupan yang lebih baik. Jika dalam sebuah organisasi setiap anggota merasa bahwa organisasi tersebut dapat memberikan peluang bagi mereka untuk melakukan hal-hal tersebut diatas maka akan tercipta motivasi dan komitmen yang tinggi. Hal ini penting mengingat bahwa perkembangan pribadi memberikan nilai tambah bagi individu dalam meningkatkan harga diri.
Kepemimpinan.
Tidak dapat dipungkiri bahwa Leadership merupakan faktor yang berperan penting dalam mendapatkan komitmen dari anggota suatu organisasi. Leader berperan dalam menciptakan kondisi yang kondusif bagi seluruh anggota untuk bekerja dengan tenang dan harmonis. Seorang Leader yang baik juga dapat memahami 6 faktor yang dapat menimbulakn motivasi seperti yang disebutkan diatas.
Entri Populer
-
Teori Permintaan dan Penawaran Teori permintaan menerangkan tentang sifat permintaan para pembeli terhadap sesuatu barang sedangkan teori pe...
-
Motivasi adalah keadaan pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu t...
-
APLIKASI KOMPUTER DI DUNIA PENDIDIKAN Pengaruh komputer sangat besar untuk membantu proses pendidikan. Komputer memungkinkan para siswa untu...
-
Saya mempunyai pengalaman organisasi semenjak SMP. Di SMP saya mengikuti ekstrakulikuler pramuka, tapi tidak terlalu aktif. Saat SMA juga sa...
-
Uang a. Pengertian uang Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tu...
-
1. Dibawah ini adalah beberapa istilah yang digunakan dalam CAI.... a. CAL b. CBE c. CMI d. a, b dan c *** e. CIT 2. Salahsatu tujuan LOGO y...
-
Dalam bidang ekonomi, Indonesia memiliki sumber daya alam yang kaya raya (buktinya, dari dulu Indonesia banyak yang ingin menjajah). Menurut...
-
Ilmu Eknomi Makro dan Mikro Ilmu ekonomi muncul karena adanya tiga kenyataan berikut : • Kebutuhan manusia relatif tidak terbatas. • Sumber ...
-
Teori konsumen Pendekatan untuk mempelajari perilaku konsumen dalam mengkonsumsi suatu barang: 1. Pendekatan Kardinal 2. Pendekatan Ordinal ...
-
Bentuk-Bentuk Struktur Pasar Konsumen antara lain : Persaingan Sempurna, Monopolistik, Oligopoli dan Monopoli 1. Pasar Persaingan Sempurna J...
Pages
Minggu, 27 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
WeLc0mE t0 myBLOG
Buat tmend2....
tlng di Follow yaa,hehehe
tlng di Follow yaa,hehehe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar